Hawking: Ilmu Agama Tak Perlu, Cukup Sains

“Ilmu pengetahuan kian mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dulu menjadi ranah agama.”

a

VIVAnews – Ilmu agama tidak diperlukan untuk menjelaskan penciptaan alam semesta. Dalil pengetahuanlah yang bisa menjelaskan terjadinya jagat raya, tanpa campur tangan Tuhan. Demikian pernyataan kontroversial terbaru dari ilmuwan Stephen Hawking.

“Tuhan mungkin ada, namun ilmu pengetahuan bisa menjelaskan alam semesta ada tanpa peran Sang Pencipta,” kata Hawking dalam wawancara di program bincang-bincang di stasiun televisi CNN, “Larry King Live,” yang ditayangkan Jumat waktu Amerika.

Bersama dengan fisikawan Amerika Serikat (AS), Leonard Mlodinow, ilmuwan terkemuka asal Inggris itu menulis buku “The Grand Design.” Dirilis pada 9 September, buku itu sangat kontroversial karena Hawking dan Mlodinow menyatakan bahwa bukan Tuhan yang berperan dalam penciptaan alam semesta.

Kalangan rohaniwan ramai-ramai menolak argumen Hawking sejak dia menulis tinjauan “The Grand Design” di media Inggris sekitar satu pekan sebelum penjualan buku itu.

Melalui bukunya, ilmuwan 68 tahun itu berargumen bahwa, berdasarkan keberadaan gravitasi, alam semesta bisa dan akan tercipta dengan sendirinya dari antah berantah. “Penciptaan yang spontan adalah alasan mengapa alam semesta dan kemanusiaan terjadi,” tulis Hawking.

Kepada pengasuh acara, Larry King, Hawking menjelaskan bahwa gravitasi dan teori kuantum menyebabkan jagat raya tercipta secara spontan.

King lalu bertanya kepada Hawking, apa pendapatnya atas reaksi yang keras dari banyak kalangan atas teorinya itu. Hawking pun menjawab secara kalem.

“Ilmu pengetahuan kian mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dulu menjadi ranah agama,” kata Hawking. “Perhitungan ilmiah kini sudah komplit. Teologi tidak diperlukan,” lanjut penemu teori “Lubang Hitam” itu.

Hawking lalu menyatakan bahwa buku terbaru yang dia tulis itu berupaya memberi gambaran luas bagaimana alam semesta beroperasi dan tempat kita berada di dalamnya. “Itu adalah keinginan manusia yang mendasar dan juga menempatkan kekhawatiran kita dalam perspektif,” kata Hawking.

Hawking juga mengatakan bahwa jika alam semesta dapat tercipta dengan sendirinya, maka terdapat alam semesta-alam semesta lainnya selain alam semesta kita yang juga tercipta secara spontan dari ketiadaan. Kesemua alam semesta ini menurutnya terbentuk tanpa perlu campur tangan Tuhan. Dia menyebut pembentukan banyak alam semesta ini dengan nama “teori-M”

“Inilah inti dari buku saya, bahwa ilmu pengetahuan dapat menjelaskan alam semesta. Karena dari itu, kita tidak membutuhkan ilmu Tuhan untuk menjelaskan mengapa ada sesuatu ketimbang tiada, atau menjelaskan mengapa alam semesta terjadi seperti sekarang,” ujarnya,

Hawking juga mengatakan jika dia dapat mengarungi waktu – yang secara teori mungkin saja dilakukan- maka dia akan pergi ke masa depan untuk membuktikan bahwa teori-M adalah teori untuk segalanya. (kd) (VIVAnews.com, 12 September 2010)

a

Buku The Grand Design

Pemuka Kristen-Yahudi-Islam Serang Hawking

“Sains adalah soal penjelasan. Agama adalah tentang penafsiran …”

a
VIVAnews – Para pemimpin agama kini ramai-ramai menyerang Profesor Stephen Hawking. Dalam buku terbarunya, The Grand Design, fisikawan dunia asal Inggris yang lumpuh dan hidup di atas kursi roda itu menyimpulkan alam semesta bukanlah diciptakan oleh Tuhan. “Karena ada hukum gravitasi lah, alam semesta dapat dan akan tercipta sendirinya dari ketiadaan,” Hawking menyimpulkan.Serangan balik itu tak kurang dipimpin langsung oleh Uskup Agung Canterbury, Dr. Rowan Williams. Kepada The Times Uskup William menyatakan, “Iman terhadap Tuhan bukan soal mencari jawaban tentang bagaimana satu hal berkorelasi dengan hal lain di semesta. Ini adalah iman bahwa ada sesuatu yang Maha Cerdas dan Kuasa di mana segala hal di jagat raya ini bergantung pada keberadaanNya. Ilmu fisika saja tak akan mampu memecahkan misteri kenapa tercipta sesuatu dari ketiadaan.”

Serangan lain disuarakan oleh sejumlah pemuka agama lain sebagaimana dimuat dalam sebuah artikel di Majalah Eureka yang lalu dipublikasikan oleh The Times.

Salah satunya datang dari Vincent Nichols, pemimpin Gereja Katolik Roma di Inggris dan Wales; Lord Sacks, Rabbi Kepala; dan Ibrahim Mogra, imam dan ketua Majelis Muslim Inggris.

“Sains adalah soal penjelasan. Agama adalah tentang penafsiran … Injil semata-mata tak tertarik mengeksplor bagaimana alam semesta bisa tercipta,” kata Lord Sacks.

Vincent Nichols menambahkan: “Saya sepenuhnya setuju dengan apa yang diutarakan dengan sangat baik oleh Rabbi Kepala tentang hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan.”

Sementara itu, Ibrahim Mogra dari Majelis Muslim Inggris menyatakan: “Jika kita amati alam semesta raya dan semua hal yang telah diciptakan, hal itu memperlihatakan bahwa ada ‘seseorang’ yang telah membuatnya jadi terwujud. Dan orang itu adalah Yang Maha Kuasa.”

Dalam bukunya yang lain dan paling terkenal, A Brief History of Time, Profesor Hawking tidak menihilkan peran tangan Tuhan dalam penciptaan dunia. Sebagaimana ditulisnya di buku yang diterbitkan pada 1988 itu: “Menemukan sebuah teori yang paripurna adalah kejayaan utama dalam hidup setiap manusia–di mana untuk itu kita perlu mengetahui pikiran Tuhan.”

Dalam buku terbarunya ini, Hawking menolak teori Sir Isaac Newton yang menyimpulkan bahwa alam semesta tidaklah tercipta secara spontan tetapi dibentuk perlahan-lahan oleh Tuhan. Di bulan Juni tahun ini, Hawking mengatakan kepada Channel 4 bahwa dia tidak percaya adanya Tuhan yang
‘personal.’

Kepada Genius of Britain dia juga pernah menyatakan: “Pertanyaannya adalah: apakah awal mula terbentuknya alam semesta ditentukan oleh Tuhan melalui alasan-alasan yang tidak kita pahami, ataukah itu sebetulnya ditentukan oleh hukum sains? Saya percaya yang kedua. Atau jika Anda mau, Anda bisa menyebutnya hukum dari Tuhan ‘sains’, tapi bukan oleh oleh Tuhan yang ‘personal’ yang bisa Anda temui atau tanyai.”

Sampai pensiun tahun lalu, Hawking adalah Profesor Lucasian di Departemen Matematika Universitas Cambridge. Ini jabatan prestisius yang sebelumnya disandang Newton.

Buku The Grand Design, yang ditulisnya bersama ilmuwan fisika Amerika, Leonard Mlodinow, akan diterbitkan 9 September mendatang. (sumber: Telegraph, Daily Mail, Times) (VIVAnews.com, 5 September 2010).

4 thoughts on “Hawking: Ilmu Agama Tak Perlu, Cukup Sains

  1. kata hawking, penciptaan alam semesta itu semuanya karena ada gravitasi. ngomong2, yang menciptakan sifat gravitasi itu siapa yah?
    ingat, saya tanya dengan kata ‘SIAPA’, dan bukan ‘APA’.

  2. Ryco Umar Bin Khattab

    Hawking orang Ingkar,sama seperti Darwin yang mengatakan manusia berawal dari kera,semua itu hanya akal dari kaum kafir untuk menghilangkan Agama dari Muka bumi?maka jangan pernah percaya teory2 tidak masuk akal?teory hanya logiksa sedangakan Agama tidak dapat di nalar apalagi logika?sungguh aneh banget nie orang barat?kebanyakan makan Burger jadinya otak nya kayak tepung…!!!

Leave a comment