Kisah Jenazah Menjadi Seekor Babi

Seorang anak mendatangi Rasulullah SAW sambil menangis iba. Tangisan itu sangat mengharukan Rasulullah SAW yang sedang berkumpul dengan para sahabat-sahabatnya.

“Mengapa engkau menangis anakku?” Tanya Rasulullah.

“Ayahku telah meninggal tapi tak seorang pun yang melawatnya. Aku tidak punya kain kafan, siapa yang akan memakamkan ayahku dan siapa yang akan memandikannya?” Tanya anak itu sangat sedih.

Segeralah Rasulullah mengutus ABu Bakar dan Umar untuk menjenguk jenazah itu. Alangkah terperanjatnya Umar dan Abu Bakar mendapati jenazah itu ternyata telah menjadi seekor babi hutan. Kedua sahabat itu segera melaporkan apa yang dilihatnya kepada Rasulullah SAW.

Maka, datanglah Rasulullah SAW ke rumah anak itu. Dido’akan kepada Allah agar jenazah itu dikembalikan wujudnya menjadi manusia lagi. Setelah berubah kemudian Nabi menshalatkannya dan menyuruh para sahabat agar menguburkannya. Betapa heran para shahabat, ketika akan dimakamkan, jenazah itu berubah menjadi babi hutan lagi. Melihat kejadian itu, Rasulullah menanyakan kepada anak itu dosa apa yang dikerjakan bapaknya ketika hidupnya.

“Ayahku tidak pernah mengerjakan shalat selama hidupnya.” Jawab anak itu.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Para shahabat sekalian, lihatlah sendiri, begitulah akibatnya kalau orang meninggalkan shalat. Ia akan menjadi babi hutan di hari kiamat.[] (101 Kisah Teladan)

3 thoughts on “Kisah Jenazah Menjadi Seekor Babi

  1. riezki

    makka buuat kalian jangan pernah meninggalkan shalat,karena dihari kiamat,akan menjadi babi huttan. seperti conttoh di atas!

  2. Betul sekali tolong di sampaikan sanad haditsnya. meskipun tujuannya bagus ada larangan keras bagi siapapun yang berdusta atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

    Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
    مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
    “Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya di neraka.” (HR. Al-Bukhari no. 107 dan Muslim no. 3)
    Al-Mughirah radhiallahu anhu berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
    إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ فَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
    “Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta atas nama orang lain. Karena barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya dari neraka.” (HR. Al-Bukhari no. 1209 dan Muslim no. 4)

Leave a comment