Pertengkaran Ayah dan Anak Berebut Jihad ke Medan Perang!!

Ketika Rasulullah SAW memanggil kaum Muslimin yang mampu berperang untuk terjun ke gelanggang perang Badar terjadi dialog menarik antara Saad bin Khaitsamah dengan ayahnya Khaitsamah. Dalam masa-masa itu, panggilan seperti tidak terlalu mengherankan kaum Muslimin sudah tidak meresa asing bila dipanggil untuk membela agama Allah dan jihad fi sabilillah. Sebab itu, Khaitsama berkata pada anaknya:

“Wahai anakku, aku akan keluar untuk berperang dan kau tinggal di rumah menjaga wanita dan anak-anak.”
“Wahai ayahku, demi Allah jangan begitu. Ketahuilah, keinginanku untuk memerangi mereka lebih besar daripada keinginanmu, Engkau yang harus menjaga rumah dan izinkanlah aku yang pergi ke medan jihad. Tinggallah engkau di rumah wahai ayahku!”

Khaitsamah marah dan berkata pada anaknya: “Kau membangkang dan tidak mentaati perintahku!”

Saad menjawab, “Allah mewajibkan aku berjihad dan Rasulullah memanggilku untuk berangka ke medan perang, sedang engkau meminta sesuatu yang lain (menunggu rumah). Bagaimana engkau rela aku taat padamu tetapi aku menentang Allah dan Rasulullah?”

Maka Khaitsamah berkata: “Wahai anakku, apabila diantara kita harus ada yang berangkat jihad satu orang, maka dahulukanlah aku sebagai bapakmu yang berangkat.”

“Demi Allah wahai ayahku, kalau bukan masalah surga, maka aku rela mendahulukanmu” Jawab Saad lagi.

Khaitsamah tetap tidak rela kecuali melalui undian antara dia dan anaknya sehingga terasa lebih adil. Hasil undian ternyata Saad yang harus berangkat ke medan perang. Dia pun berangkat ke Perang Badar dan gugur sebagai syahid.

Setelah itu, Khaitsamah akan berangkat menyusul anaknya yang sudah mati syahid di medan perang. Tapi, ternyata Rasulullah tak mengizinkannya. Tapi kemudian, Rasulullah mengizinkannya setelah Khaitsama memohon sambil menangis dan berkata:
“Wahai Rasulullah, aku ingin sekali terjun ke medan perang. Tapi, undian siapa yang harus pergi antara aku dan anakku dimenangkan anakku sehingga dia yang dapat mati syahid. Tadi malam aku bermimpi anakku berkata kepadaku: ‘Ayah, engkau harus menemaniku di surga dan aku telah menerima janji Allah.’ Ya Rasulullah, aku rindu untuk menemaninya di surga, maka izinkanlah aku. Usiaku telah lanjut dan aku ingin berjumpa dengan Tuhanku.”

Setelah diizinkan, Khaitsamah pun berangkat dengan gembira. Ia bertempur dalam perang Badar hingga mati syahid. Dan, ia pun berjumpa dengan anaknya di surga merasakan pastinya janji Allah.”[]

Leave a comment