Asia Tenggara: Konsentrasi Baru Kebangkitan Islam

Penulis : Moeflich Hasbullah
Penerbit : Fokumedia Bandung, 2003

a

moeflich1Dewasa ini, studi tentang Asia Tenggara terus menerus menemukan tempatnya. Kawasan strategis ini semakin menarik perhatian dunia, baik dalam aspek politik, ekonomi, kebudayaan, agama maupun akademis. Buku ini mengisi wacana Asia Tenggara dari aspek perkembangan agama khususnya Islam pada kurun modern. Diakui banyak pengamat, Asia Tenggara modern adalah sebuah kawasan dimana gejolak Islamnya menunjukkan dinamika yang sangat menarik. Buku ini mencoba memotret kawasan yang dihuni bangsa Melayu dan mendiskusikan kesempatannya menjadi sebuah konsentrasi peradaban Islam di masa depan. Tesis kembali kepada Islam ini telah sering kita dengar, tetapi sesungguhnya belum banyak tulisan dan buku yang mendeskripsikan proses-proses tersebut, terutama perkembangan Islamisasi dan ketegangan-ketegangan politik-sosial-kultural yang menyertainya pada dekade terakhir menjelang milenium ketiga. Lebih dari sekadar uraian tentang bangkitnya Islam, buku ini memperdebatkan peluang Asia Tenggara menjadi konsentrasi peradaban Islam dalam kurun abad ke-21 mendatang. Para penulis yang terhimpun dalam buku ini mencoba mengeksplorasi potensi-potensi Asia Tenggara, Islam dan dinamika perubahan sosial politiknya pada dekade tahun 1990an.

Buku ini adalah sebuah rekaman geliat. Geliat Islam yang terus semakin berperan penting dalam transformasi politik, ekonomi dan kultural. Para penulis dalam buku ini pada umumnya melihat bahwa “denyut jantung” Islam di kawasan ini memang berdetak semakin keras, lebih hidup, lebih dinamis. Hingga kini, Timur Tengah masih dilihat sebagai kawasan pusat Islam dan kontaknya dengan Barat lebih awal, tapi Asia Tenggara secara kultural sesungguhnya lebih terbuka dan lebih inklusif dalam proses modernisasi. Dialog kultural dan pergulatannya dengan ide-ide Barat jauh lebih enlightened dibandingkan dengan kawasan-kawasan Islam lain. Berbeda dengan negara-negara Arab, di sini, Barat lebih dipandang sebagai inspirator kemajuan ketimbang sebagai musuh. Tesis bahwa Timur Tengah sebagai pusat Islam, oleh banyak pengamat, mulai ditinggalkan dan kelak mungkin hanya akan tinggal kenangan, akan menghistoris menjadi fosil-fosil memori.[]

One thought on “Asia Tenggara: Konsentrasi Baru Kebangkitan Islam

Leave a comment