Rumus Cerdas, Sukses dan Selamat!!

Oleh Moeflich Hasbullah

*
otakBanyak teori menjadi ‘cerdas dan sukses’ dalam buku-buku atau tulisan, juga dalam beragam bentuk pelatihan, tapi semua itu tak menyertakan ‘selamat.’ Padahal, buat apa cerdas dan sukses tapi tidak selamat? Betul gak? Selamat justru adalah intinya, di dunia apalagi di akhirat. Hanya mengejar cerdas dan sukses materi berarti hanya mengejar dunia, dan sebenarnya hidup tak selamat artinya tak cerdas dan tak sukses. Kecerdasan dan kesuksesan itu harus menunjang dan menuju keselamatan. Berikut ini adalah rumus menjadi cerdas, sukses dan selamat yang bersumber dari ajaran Islam. Teori ini jarang disadari orang. Rumus cerdas, sukses dan selamat itu ada lima:

1. Tak meninggalkan shalat
2. Rutin baca Qur’an
3. Hormat pada orang tua
4. Akhlak mulia
5. Menjauhi makanan haram
6. Belajar.

1. Shalat adalah hak Allah yang memberi kita hidup, fikiran dan otak. Allah lah yang menghidupkan otak bekerja dan menunjukkan keajaibannya. Allah adalah sumber segala ilmu. Tak meninggalkan shalat adalah mendekatkan diri pada yang menciptakan otak, yang menurunkan ilmu dan kecerdasan. Tak meninggalkan shalat adalah pintu untuk mendapat rahmat-Nya dan pendekatan pada pemilik segala ilmu dan sumber dari segala sumber ilmu. Cerdas tanpa shalat hanya kecerdasan otak, tak akan dapat kecerdasan ilham atau kecerdasan spiritual (spritual quation). Banyak orang cerdas dan sukses tanpa shalat, tapi tak selamat di akhirat karena shalat adalah tiang agama dan amal pertama kali yang akan diperiksa dari seorang hamba. Buat apa cerdas dan sukses tapi tak selamat, itu artinya tidak cerdas. Orang yang shalat saja belum tentu selamat, apalagi yang meninggalkannya. Cerdas hanya otak (inteligent quotion) ) atau cerdas tanpa agama akan mengarah pada cerdas yang keblinger. Banyak kejahatan diciptakan oleh kecerdasan otak yang tanpa bimbingan Tuhan. Taat kepada Tuhan dengan tak meninggalkan shalat adalah kecerdasan yang bermoral, kecerdasan yang tahu diri, yang dibimbing oleh kesadaran agama dan kerendahan hati di hadapan Tuhan. Maka, orang cerdas yang taat pada agama, yang shalatnya benar tak akan menjadi orang yang angkuh dan sombong. Dia akan tetap rendah hati dengan menyadari kekurangan, kelemahan dan kehinaan-Nya dihadapan Tuhan yang Maha Besar. Shalatnya tentu shalat yang berkualitas, bukan hanya karena wajib dan asal gerak, tapi shalat yang berusaha khusyu, yang penuh penghayatan dan kerendahan hati agar berdampak pada “tanha ‘anil fahsya-i wal munkar.”

2. Rutin membaca Qur’an adalah modal kedua. Al-Qur’an adalah kalimat-kalimat Allah, Tuhan Pencipta alam semesta. Al-Quran diturunkan dari Tuhan Yang Maha Tinggi, dari Yang Ilmunya Tak Terbatas Meliputi Langit dan Bumi. Tak ada bacaan yang sebanding dengan Al-Qur’an. Tak ada ilmu yang setinggi Al-Quran. Al-Qur’an di atas semua buku yang pernah ditulis manusia. Karenanya, membiasakan baca Qur’an pasti cerdas karena kita membaca karya Tuhan Pencipta Alam Semesta, karya Tuhan Pencipta Kehidupan. Membaca Al-Quran banyak sekali aturannya (tajdwid). Membaca Qur’an memerlukan kecerdasan, kejelian dan kehati-hatian. Sering membaca Qur’an artinya otak bawah sadar akan terbiasa berfikir, bergerak otomatis, hati-hati dalam membaca, ditambah unsur ruhaninya. Dari biasa membaca Qur’an (sebagai kalimat-kalimat Tuhan) kepada membaca buku (kalimat-kalimat manusia) akan terasa mudah, otak serasa ringan. Bacaan akan sangat mudah difahami dan dimengerti. Otak akan cerdas. Insya Allah. Shalat dan baca Qur’an adalah proses mendapat ilmu, ilham dan rahmat kecerdasan dari Sang Pencipta Otak Manusia dan Pemilik Kehidupan. Untuk bukti penjelasan ini, lihat ini: https://moeflich.wordpress.com/2013/01/30/penelitian-ilmiah-pengaruh-bacaan-al-quran-pada-syaraf-otak-dan-organ-tubuh-lainnya-subhanallah-menakjubkan/#comment-24958

3. Hormat pada orang tua adalah aspek restu dan do’anya. Kekuatan do’a sungguh luar biasa, apalagi dari ibu kandung sendiri. Ada ikatan rahim dan spiritual bila ibu mendo’akan anaknya, karenanya, do’a ibu pasti sampai pada anaknya karena do’a ibu pasti tulus ikhlas dan tak ada jarak antara rintihan do’a Ibu dengan Tuhannya. Banyak orang yang merasa bahwa kesuksesannya bukan semata-mata karena sekolah, otak dan kecerdasannya, tapi lebih karena berkah dari do’a ibunya yang selalu mendo’akannya. Do’a dan restu ibu itu dahsyat. Bila orang tua sakit hati, bagaimana do’anya akan sampai pada anaknya dan bagaimana akan sukses dan selamat?

4. Akhlak yang baik adalah aspek sosialnya. Akhlak baik melengkapi ridha Tuhan dan do’a Ibu. Jalan sukses akan ditemukan dari akhlak yang baik dalam pergaulan sosial. Semua orang suka pada yang akhlaknya baik apalagi mulia. Hidup jadi penuh berkah oleh akhlak mulia: akhlak kepada Tuhan, kepada orang tua, kepada guru, kepada tetangga, lingkungan dan alam. Terbukalah jalan-jalan kemudahan karena keberkahan hidupnya. Satu saja mengamalkan akhlak misalnya menghindari bohong atau membiasakan jujur, Insya Allah akan cerdas dan hidup akan banyak kemudahan. Akhlak yang baik akan membukakan dan memudahkan pintu-pintu rezeki, kemudahan usaha dan jalan menuju kesuksesan. Kata Imam Al-Waki, gurunya Imam Syafi,i, berkata pada Syafi’i bahwa dosa dan maksiat adalah penghalang atau hijab dari kemudahan menerima ilmu dan kemudahan belajar.

5. Tubuh itu punya hak dan haknya tubuh adalah dimasuki dengan rezeki yang halal. Makanan haram akan merusak tubuh tanpa terasa dan akan membuatnya tak maksimal dalam menjalankan fungsinya. Tubuh sebenarnya menolak menerima makanan haram kemudian membuat konflik kejiwaan. Ini berlangsung tak terasa kecuali oleh mereka yang peka. Makanan haram yang masuk ke dalam tubuh kemudian menyatu dengan darah, daging dan mempengaruhi syaraf-syaraf menjadi kotor. Sebagiannya akan menjadi penyakit, bukan hanya penyakit ruhani tapi juga penyakit fisik, menumpulkan otak dan mempengaruhi akhlak menjadi buruk. Banyak terbukti, anak-anak yang bebal, susah diatur, sulit diajari agama, melawan pada orang tua dan susah menerima ilmu yang diajarkan ternyata karena orang tuanya terbiasa memberi makanan haram pada keluarganya. Dengan makanan haram, jiwa menjadi kotor, otak menjadi tumpul, akhlak menjadi buruk dan agama semakin melemah. Banyak sekali ayat Quran dan hadits Nabi berpesan untuk menjauhi makanan/harta haram ini. “Wahai Ali,” nasehat Rasulullah SAW suatu saat pada Ali bin Abi Thalib, “orang yang memakan makanan halal, agamanya akan bersih, hatinya menjadi lembut, dan do’anya tidak ada penghalang. Barang siapa yang memakan makanan syubhat (tidak jelas), agamanya menjadi samar-samar, dan hatinya menjadi kelam. Dan barang siapa yang memakan makanan haram, maka hatinya akan mati, agamanya menjadi goyah, keyakinannya melemah dan ibadahnya semakin berkurang.”

6. Terakhir barulah belajar. Keempat poin di atas adalah basis dan landasannya untuk kemudahan otak bekerja, cerdas, sukses dan selamat.  Ilmu itu harus disiapkan dulu wadahnya yaitu kesiapan diri untuk siap menerima ilmu. Belajar disini bukan hanya dari sekolah/kampus dan buku, tapi dari apapun. Belajar adalah syariat menuju cerdas dan sukses. Dalam menempuh tujuan, keinginan dan cita-cita apapun, manusia harus melalui syariat. Syariat adalah jalan yang alami. Syariat mendapat ilmu adalah belajar dan banyak membaca. Dalam mencari ilmu, menjadi sukses dan selamat, manusia harus melalui syariat karena manusia bukan malaikat. Manusia harus melangkah dan berusaha (ikhtiar). Tapi tanpa empat unsur lainnya, belajar seseorang tidak akan sukses dan berkah. Ridha Tuhan tidak akan turun, do’a ibu tidak akan sampai, jalan-jalan kemudahan akan tertutup, belajar akan sulit. Akhlaknya buruk akan membawa kemalasan belajar, hasilnya adalah kebekuan otak dan kebodohan. Belajar yang sukses dan selamat harus disertai keempat unsur di atas.

Siapa saja menjalankan kelima aspek ini, dijamin pasti cerdas, sukses dan yang paling penting hidupnya selamat. Rumus ini sudah saya coba ke beberapa mahasiswa saya, alhamdulilah terbukti. Mereka yang berusaha dengan sungguh-sungguh ingin melaksanakan ke empat hal itu (baru berusaha bukan sudah) ternyata mengalami peningkatan kecerdasan tanpa terasa. Wajah selalu segar oleh air wudhu, otak jadi terbuka, ilham mudah didapatkan dan belajar menjadi tak sulit,  apalagi yang sudah terbiasa. Rubahlah diri kita dan mulailah menjadi cerdas, sukses dan selamat kemudian bekalkanlah ini pada keluarga Anda. Insya Allah!!

7 thoughts on “Rumus Cerdas, Sukses dan Selamat!!

  1. zarto

    Terima kasih…., saya banyak belajar dari situs anda,,,,,semoga bermanfaat ,,,

Leave a comment